Teknik Industri UGM ― Surviving the 1st Year

“Semakin kamu bertambah tua, waktu akan terasa berlalu semakin cepat sampai-sampai hal yang terjadi tahun lalu seperti baru saja terjadi kemarin.”

―anonymous

Dan kutipan tersebut bisa dibilang benar, menurut saya.

Bener-bener ga kerasa. Seakan-akan baru dapat kabar diterima di Teknik Industri UGM kemarin lusa paginya, terus sorenya dapat tugas PPSMB, terus malamnya divonis harus operasi meniscus, lalu esoknya udah ngekost sendiri di Jogja dan memulai perkuliahan di UGM lengkap dengan tongkat dan decker. Dan sekarang 41 sks sudah ditempuh, Dharma Bhakti Kampus pengganti absennya saya di PPSMB juga sudah dilaksanakan, kaki yang dulu dipakai duduk bersimpuh aja ga bisa sekarang udah bisa dipakai lari-lari buat main futsal.

Jadi, gimana selama setahun ini di Teknik Industri UGM?

Alhamdulillah, disyukuri dulu. Hehe. Bersyukur bisa ngelewatin waktu setahun ini walaupun entah IPK tahun pertama bagaimana. *senyum miris :’-)*

 

Ospek Rasa UGM: Info Day dan PPSMB

My first impression mengenai kuliah di Teknik Industri UGM: Kuat kah saya? Pantas kah saya?

Tepat seminggu sebelum PPSMB dulu, saya divonis harus menjalani operasi meniscus. Mendadak memang. Akibat trauma karena seringkali jatuh saat berolahraga, kalau kata dr. Wahyu dulu. 5 hari setelah operasi dengan jahitan yang masih terpasang, saya langsung terbang ke Jogja bersama Ibu dan Bapak karena tanggal 28 Juli 2016 diadakan Info Day di DTMI FT UGM. Saat itu saya masih menggunakan kruk sebagai alat bantu jalan. Turun dari mobil saya disambut beberapa teman Teknik Industri yang memang sudah berkenalan terlebih dahulu sebelumnya melalui grup Line. Beberapa berkelakar kalau mereka awalnya tak percaya saya benar-benar menjalani operasi meniscus, dikiranya saya sengaja agar tidak ikut rangkaian ospek PPSMB *lol* :’)).

Acara Info Day dimulai dari sambutan Ketua DTMI, Kaprodi Teknik Industri dan Teknik Mesin, pengenalan dosen dan staff DTMI, pengenalan mengenai lingkungan DTMI, dan sebagainya yang kemudian diakhiri dengan tur keliling kampus dan lab DTMI―yang bagi saya sangat melelahkan, cukup membuat ketiak saya lecet dan tangan pegal-pegal. Selama Info Day, saya kerap mendengar beberapa anak dari daerah dan sekolah yang berbeda saling menyapa walau belum benar-benar kenal. Saya ingat sekali, salah satu teman saya dari Semarang, Dea, menyapa Laela dari Yogyakarta begini, “Hai, kamu Laela kan, yang dulu ikut olim *blablabla*?” dan tidak cuma mereka, tapi masih banyak lagi teman-teman saya yang lain, yang saling menyapa karena mereka pernah bertemu sebelumnya, entah di perlombaan, atau seminar, atau olimpiade, dan sebagainya. Kemudian seketika saya merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka karena di SMA dulu saya merupakan anak pemalas yang tidak pernah mengikuti perlombaan apapun, jarang mengumpulkan tugas dan bahkan hampir selalu tertidur di kelas :’).

Timbul pertanyaan dalam hati, pantaskah saya berada di UGM, diantara teman-teman saya yang jebolan olimpiade dan lomba ini itu? apa saya bisa survive kuliah di major yang bahkan tidak saya minati dengan saingan orang-orang hebat macam mereka? juga pertanyaan-pertanyaan lainnya sebagai representasi perasaan inferior saya melihat teman-teman Teknik Industri 2016 :’). Pulang dari Info Day, dijemput Bapak dan Ibu, saya bercerita pada mereka mengenai anak-anak ‘olimpiade’ yang ada di Teknik Industri UGM, dan perasaan inferior yang saya miliki terhadap mereka. “Ya biar aja mereka anak olimpiade lah, anak debat lah, atau kayak kamu. Itu kan dulu, college life is all about strategy kak. Tergantung kita bisa menyesuaikan diri, beradaptasi dengan cepat sama cara mengajar dosen, sama kehidupan kampus. Walaupun kepintaran itu salah satu nilai tambah buat nantinya lebih gampang nyerap ilmu pas kuliah. Yang penting kuliahnya nanti bener dan serius kak.” merupakan tanggapan Ibu saat itu yang hanya bisa aku balas dengan anggukan setengah ragu.

Tanggal 30 Juli 2016 diadakan Stadium Generale (SG) baik untuk PPSMB Teknik dan PPSMB Palapa. SG PPSMB Kesatria (PPSMB Teknik) diadakan di pagi hari. Turun dari mobil masih menggunakan kruk dan mengenakan pita hitam besar di tangan kiri, lengkap dengan tas berisi tugas-tugas PPSMB dan surat dokter juga caping biru yang digantungkan dileher― saya bertemu salah satu teman Teknik Industri, Adimas Hersetiawan atau Awan, yang duduk di samping saya saat FIFAGAO INDE (First Family Gathering of Industrial Engineering) 2016 sehari sebelumnya. Saat sedang mengobrol dengan Awan, datang dr. Ludang yang menyamar untuk mengawasi jalannya PPSMB Kesatria. Beliau kemudian berpesan untuk menghubunginya apabila kaki saya terasa sakit, lalu kemudian pergi meninggalkan kami. Setelah itu saya dan Awan memisahkan diri karena distrik (regu Kesatria) kami berbeda.

SG Kesatria sendiri sekaligus merupakan penyambutan mahasiswa baru (maba) FT UGM. Saya yang saat itu tidak bisa berjalan cepat, dan merupakan satu-satunya anak dengan pita hitam di lengan, diminta untuk duduk diam oleh panitia P3K sementara melihat teman-teman sesama maba disambut dengan meriah oleh para kakak tingkat (kating) FT yang membentuk formasi semacam lorong dengan berbagai bendera himpunan, bendera suporteran, dan juga confetti ―yang saat itu membuat saya merasa sangat iri, ingin berada di posisi teman-teman maba tanpa kruk sialan:’). Kemudian kami duduk bersama rekan satu distrik masing-masing dan mendengar pidato Ketua BEM FT, Ketuplak Kesatria, dan sebagainya yang kemudian diikuti dengan sesi perkenalan distrik. Ada Yasmin Ayudhia dan Leo Chaniago yang sama-sama dari Teknik Industri di distrik saya, distrik 25 Memperak. Saat akan makan siang bersama di FT sebelum SG Palapa, tiba-tiba datang ambulans menjemput saya. Padahal saya tidak mengeluh sakit dan tidak menghubungi dr.Ludang kala itu. Saya diminta untuk melakukan pengecekan di GMC (Gadjah Mada Medical Centre), dan hasilnya menyatakan saya tidak diperbolehkan mengikuti rangkaian acara PPSMB karena tidak ada pula yang dapat mendampingi saya selama kegiatan ini.

Jadi akhirnya saya ikut Bapak dan Ibu kembali ke Bandung, dan mengikuti keberlangsungan PPSMB 2016 melalui media sosial. Update teman-teman selama PPSMB serasa Live Report pribadi yang dikhususkan untuk saya hahaha :’))).

Akademik: KRS, Palawa(rs), dan Kroco-kroconya 

5 Agustus 2016, hari terakhir PPSMB, masih di Bandung. Notification dari grup Line Teknik Industri, distrik, dan gugus Kamarijani 4 penuh. Teman-teman ribut soal KRS. Ada yang bilang harus mengisi KRS kalau tak mau tidak bisa kuliah. Ada juga yang bilang KRS maba sudah diisikan oleh staff departemen masing-masing. Saya yang di Bandung dan tidak mengetahui secara langsung apa yang terjadi, sangat lah kebingungan. Akhirnya berbekal keyakinan dan rasa pasrah pada diri sendiri, saya mengisi KRS sendiri, menggunakan link yang beredar di grup (link Palawa dan Simawa). Tapi ternyata sebenarnya KRS pertama maba Teknik Industri sudah diisikan oleh departemen, jadi kegiatan saya mengisi KRS kurang lebih tidak diperlukan, kecuali untuk pelajaran MPK (Matakuliah Pengembangan Karakter ―matkul semacam Agama, Kewarganegaraan, dan Pancasila) yang diisi sendiri.

Tapi apa itu KRS, Palawa(rs), dan Simawa?

KRS (n) abbr. Kartu Rencana Studi: Dulu bentuknya kartu. Tiap awal semester harus repot-repot ngejar DPA (Dosen Pembimbing Akademik) buat dimintai tanda tangannya, katanya. Sekarang karena zaman sudah semakin canggih, sistem KRS dibuat online. Cukup masuk ke laman Palawa, di tab akademik pilih option mahasiswa –> Isian Rencana Studi (IRS/KRS) terus diisi. Tinggal tunggu DPA mengacc pilihan matkul di KRS kamu. But remember, sekalinya KRS udah diacc sama DPA, matkul yang tertulis di KRS ga bisa diubah, kecuali kamu menemui langsung DPAmu dan memohon untuk membatalkan matkul yang diacc lalu meng-acc-nya ulang. And literally, apa yang orang bilang kalau kamu ga isi KRS maka kamu ga bisa kuliah itu nyaris benar. Dengan mengisi KRS, kamu milih mau ambil mata kuliah apa aja dan kelas yang mana di semester ini. Seharusnya setelah periode KRS berakhir but kamu belum mengisi KRS, kamu udah ga bisa ngisi lagi yang mana berarti kamu ga ambil mata kuliah apapun di semester itu. Tapi sebenarnya masih bisa ngisi kok, cuma urusannya terlampau ribet dan malesin. Teman saya Sandy Arya Pratama, alias Sandy si Ketang 1, sudah mengalaminya.

Palawa(rs) dan Simawa: Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, Palawa ini portal mahasiswa tempat kita ngisi KRS, liat hasil studi, ngisi EDoM (yang kalau ga diisi kita ga bakal bisa tau nilai kita), liat info beasiswa, dan sebagainya. Palawars adalah istilah bagi kami para mahasiswa UGM untuk periode pengisian KRS via palawa. Kenapa palawars? Karena server laman Palawa sering banget down waktu periode genting ini, periode dimana kamu harus rebutan kuota kelas, pacepet-cepet kalau bahasa sundanya mah, sama temen-temen seangkatan dan juga kating yang ngulang biar dapet jadwal yang enak :’). Palawars sungguh menguji pertemanan kamu wkwk. Tips palawars: lakukan di tempat dengan speed internet yang cepat dan stabil, bersama teman dekat biar jadwalnya samaan ehe. Kalau udah dapet kelas yang semisal belum waktunya kamu ambil tapi pengen di ambil biar cepet lulus, ga usah dilepas karena kasian dengan kating yang ga dapet dsb. Kating bakal tetep masuk ke kuota kelas itu kok :). Simawa sendiri mirip kayak palawa, tapi khusus buat ngisi MPK dan kuisioner PPSMB dan bukti buat ngambil sertifikat PPSMB kamu nantinya, udah itu doang.

Terus, matkulnya gimana?

Teknik Industri UGM tuh cenderung ke manufakturnya dibanding manajemen, walaupun matkul manajemennya juga ga kalah banyak. Maklum, satu departemen sama Teknik Mesin.

Untuk kurikulum 2016 sendiri, matkul yang wajib diwaspadai di semester 1 adalah Gambar Teknik dan Kalkulus, menurut saya. Maklum, nilai di kedua matkul itu paling kecil :’)). Juga PTI alias Pengantar Teknik Industri. Kalau di Inde (Industrial Engineering, ben penak sing nulis ra panjang wkwk) UGM, dosen pengampu sebelum dan setelah UTS itu dibedain. Gambar Teknik dan Kalkulus bobotnya sama-sama 3 sks. Di Gamtek kemarin saya diajari oleh Pak IGB dan Pak Urip. Beruntunglah kalian kalau Gamtek Manual diampu Pak Urip dan Gamtek Digital diampu Pak IGB, bakal aman nilai kalian :’). Kalkulus ya tau lah hitung-hitungan kayak gimana, ngulang SMA sih tapi ya begitulah ehe :’). PTI sebenernya cukup mudah, tapi dosennya tak terduga, ehe eheheeheh:’)). Semester 2 saya ga berani meng-judge matkul mana saja yang harus diwaspadai, lha wong nilainya aja belum pada keluar ehehe :’), tapi yang saya rasakan yang paling susah itu ya Aljabar Linier dan Probabilitas :’). Lemah di matematika memang saya :’). Intinya kalau sangat membenci matematika, sebaiknya anda tidak masuk Teknik Industri :). Stress nganti gila bisa-bisa ehe. Di Inde juga belajar biologi loh! Anatomi dan Fisiologi Manusia, tepatnya. Diampu dr. Arfi yang kece dan hobinya ngejokes receh pun ngomongin soal One Piece dan Naruto wkwkwk:’).

Kehidupan Organisasi dan Kepanitiaan: Kura-kura for Lyfe!

Mahasiswa Inde dikenal ambis nan bucik (buru rangking but licik), walaupun ga semuanya kayak gitu. Tapi kalau mau tau lebih lanjut contoh mahasiswa Inde UGM yang bucik, here i proudly introduce you to the king of bucix, Mas Doni Achsan (bisa dicek blognya: http://www.doniachsan.com)  Mapres favorit, Mapres 2 UGM, beasiswa darimana-mana, XLFL, CIMB, Erasmus, dan ugh masih banyak lagi. Tapi disamping bucik, kebanyakan mahasiswa Inde juga aktif berorganisasi. Ga cuma tingkat prodi, tingkat fakultas, kampus, bahkan wilayah/area Jogja pun ada, walau kebanyakan lebih aktif ditingkat prodi pada Himpunan Mahasiswa Teknik Industri, biar lebih bisa menyesuaikan jadwal, katanya. Organisasi di UGM banyak banget kok, ga cuman bem/himpunan, ada paguyuban daerah, komunitas-komunitas, sentra kerohanian, dan ukm-ukm yang ga kalah seru, kayak USER (Unit Seni Rupa) atau SIGMA (ukm renang UGM) yang sempat saya ikuti tapi ga dilanjut karena sibuk mengejar IP ehehe:’))). Selain organisasi, kita bisa juga ikut kepanitiaan. Acara di UGM itu ga ada habisnya. Semacam peribahasa mati satu tumbuh seribu, selalu ada acara-acara baru yang butuh personil panitia, baik acara tingkat jurusan, kampus, nasional, sampai internasional. Tapi ya harus siap waktu istirahat kamu dikorbankan. Kegiatannya ya kuliah-rapat-kuliah-rapat. Bahkan kalau kata Ibu mengalahkan sibuknya Ibu, jam 9 malam masih rapat, jam 2 pagi masih rapat. Kura-kura for lyfe ehe:’). Intinya, organisasi dan kepanitiaan itu bisa jadi wadah pengembangan diri, atau pelarian dari jurusan yang kurang disukai, ehehe. Siapa tahu, ketemu jodoh :) wkwkwk.

 

 

Sekian yang bisa saya sampaikan tentang tahun pertama di Teknik Industri UGM karena kalau dilanjut bisa jadi panjang banget postingannya :’)

Salam SATU!

Leave a Reply